TANGSEL, GoBanten.com - Anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk membiayai gaji dan fasilitas anggota DPRD pada tahun 2025 menuai kritik tajam. Berdasarkan dokumen yang beredar, total alokasi mencapai Rp46,05 miliar untuk 50 anggota DPRD. Jika dihitung rata-rata, masing-masing anggota mengantongi lebih dari Rp76 juta per bulan atau sekitar Rp921 juta per tahun.
Nominal itu belum termasuk fasilitas tambahan, seperti anggaran Rp393,5 juta untuk pakaian dinas dan atribut DPRD, serta Rp224,4 juta untuk biaya medical check up. Anggaran besar ini menjadi sorotan lantaran publik menilai tidak sebanding dengan kinerja legislatif yang mereka harapkan.
Kritik keras datang dari artis sekaligus aktivis sosial Leony Vitria Hartanti. Melalui akun media sosialnya, ia mengunggah dokumen anggaran tersebut seraya menantang DPRD dan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, untuk melakukan dialog terbuka bersama masyarakat. “Yuk pada kerja yuk!” tulisnya.
Unggahan Leony langsung memicu perdebatan luas di media sosial. Warganet mempertanyakan apa saja kontribusi nyata DPRD terhadap kota, mengingat alokasi dana jumbo yang mereka terima.
Hingga kini, Sekretaris DPRD Tangsel, Wahyudi Leksono, belum memberikan klarifikasi resmi meski wartawan berupaya melakukan konfirmasi. Diamnya pihak DPRD justru semakin memperkuat desakan publik agar transparansi anggaran dibuka secara gamblang.
Catatan penting, ini bukan kali pertama publik mengkritisi dokumen keuangan Pemkot Tangsel. Tahun lalu, Leony juga menyoroti kejanggalan pada anggaran 2024, yang akhirnya berujung klarifikasi dari Wali Kota.
Kasus anggaran DPRD 2025 ini kembali membuka pertanyaan mendasar: seberapa layak gaji dan fasilitas mewah diterima wakil rakyat, ketika publik masih menunggu kinerja nyata mereka di lapangan?
Editor : Sondang