Meteor Cirebon

Dari Langit Turun Api: Apa yang Disembunyikan di Balik Meteor Cirebon?

author Sondang

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Budi menjelaskan, meteor memang terbakar saat menembus atmosfer, tapi jarang menimbulkan kebakaran saat menyentuh permukaan bumi. Foto ist
Budi menjelaskan, meteor memang terbakar saat menembus atmosfer, tapi jarang menimbulkan kebakaran saat menyentuh permukaan bumi. Foto ist

i

CIREBON, GoBanten.com - Suara dentuman keras yang disusul kilatan cahaya di langit Cirebon pada Minggu (5/10) malam sempat menggetarkan warga sekitar. Banyak yang menduga itu ledakan, sebagian lainnya menyebutnya sebagai “bola api dari langit.” Kini, fenomena itu mulai terkuak—namun misterinya belum sepenuhnya usai.

Pakar astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut peristiwa tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh meteor berukuran besar yang meledak di atas Laut Jawa. Namun, hingga kini belum ada bukti fisik yang benar-benar memastikan asal benda langit tersebut.

Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan cahaya terang dan kobaran api di kejauhan. Tapi, menurut Wakil Kepala Observatorium Bosscha, Budi Dermawan, tak semua rekaman bisa dipercaya begitu saja.

“Bisa jadi ada yang benar, seperti tampakan lintasan meteor di atmosfer, tetapi ada pula yang diragukan seperti video kebakaran di tanah,” ujarnya (6/10/2025).


Budi menjelaskan, meteor memang terbakar saat menembus atmosfer, tapi jarang menimbulkan kebakaran saat menyentuh permukaan bumi. Beberapa bahkan mendingin dan jatuh dalam bentuk batu biasa—yang disebut meteorit.

Menariknya, ia tak menutup kemungkinan bahwa “bola api Cirebon” bukan meteor alami, melainkan sisa pesawat atau satelit yang tak lagi aktif.

“Perlu pemeriksaan karakter materi dan pola sebaran pecahan di atmosfer. Biasanya, meteor alami punya pola sebaran lebih sempit dibandingkan benda buatan manusia,” kata Budi.


Fenomena ini menambah daftar panjang kejadian langit yang membingungkan publik Indonesia. Apakah benar meteor, atau ada rahasia lain di balik kilatan api malam itu? Hingga hasil pemeriksaan lengkap keluar, misteri “bola api Cirebon” masih menggantung di langit rasa penasaran warga.

Berita Terbaru

Pameran Seni "Voices From The Spectrum": Perayaan Potensi Anak Autisme di Malang

Pameran Seni "Voices From The Spectrum": Perayaan Potensi Anak Autisme di Malang

Sabtu, 18 Okt 2025 11:17 WIB

Sabtu, 18 Okt 2025 11:17 WIB

Pameran ini menampilkan karya dari 16 seniman muda autis dari berbagai wilayah, termasuk Jakarta dan Mojokerto.…

Detik-detik Lima Terduga Perompak Batu Bara Ditangkap di Kaltim

Detik-detik Lima Terduga Perompak Batu Bara Ditangkap di Kaltim

Jumat, 17 Okt 2025 17:44 WIB

Jumat, 17 Okt 2025 17:44 WIB

Perompakan terhadap kapal tugboat Kingston 818 dan tongkang Asiabay 106 di perairan Kalimantan Timur.…

Rieke Diah Pitaloka Dikecam Soal Ucapan Eksploitasi Santri

Rieke Diah Pitaloka Dikecam Soal Ucapan Eksploitasi Santri

Rabu, 15 Okt 2025 20:04 WIB

Rabu, 15 Okt 2025 20:04 WIB

Unggahan Rieke di akun Instagram pribadinya, yang kini telah dihapus, dinilai menyesatkan dan berpotensi menstigma lembaga pendidikan Islam.…

Ancaman Radiasi di Serang! Pemerintah Siapkan Tempat Aman untuk Warga Zona Merah Radioaktif

Ancaman Radiasi di Serang! Pemerintah Siapkan Tempat Aman untuk Warga Zona Merah Radioaktif

Senin, 13 Okt 2025 20:30 WIB

Senin, 13 Okt 2025 20:30 WIB

Pencemaran radioaktif Cesium 137 di Kawasan Industri Modern Cikande.…

Wihara Ekayana Arama Gelar Kathina 2025, Dihadiri 63 Bhikkhu dan Bhikkhuni

Wihara Ekayana Arama Gelar Kathina 2025, Dihadiri 63 Bhikkhu dan Bhikkhuni

Minggu, 12 Okt 2025 16:29 WIB

Minggu, 12 Okt 2025 16:29 WIB

Perayaan Kathina merupakan momentum kebajikan setelah masa Vassa—tiga bulan latihan intensif para bhikkhu dan bhikkhuni.…

Jika Terjadi Megathrust di Selat Sunda, Tsunami Bisa Capai Jakarta dalam 2 Jam!

Jika Terjadi Megathrust di Selat Sunda, Tsunami Bisa Capai Jakarta dalam 2 Jam!

Senin, 06 Okt 2025 07:08 WIB

Senin, 06 Okt 2025 07:08 WIB

Pesisir Banten akan terdampak dengan tinggi gelombang bervariasi antara 4 hingga 8 meter.…