GoBanten.com - Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi korban ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masih ada puluhan santri yang diduga tertimbun reruntuhan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan berdasarkan data absensi santri, ada 91 orang yang diperkirakan tertimbun material bangunan. Data tersebut diperbarui hingga pukul 19.00 WIB, Selasa (30/9).
Proses pencarian melibatkan Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, serta bantuan dari BPBD Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk. Unsur TNI-Polri, Dinas PU SDA Provinsi, hingga Tagana Dinas Sosial juga ikut dikerahkan.
Meski alat berat sudah disiagakan, penggunaannya belum dilakukan karena dikhawatirkan dapat memperparah kondisi bangunan yang rapuh. Sebagai gantinya, petugas menggali celah dan lubang kecil untuk menjangkau korban.
Tim penyelamat mendeteksi adanya indikasi enam santri masih hidup di balik reruntuhan. Melalui celah yang ditemukan, petugas berhasil menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban.
“Langkah penggunaan alat berat akan menunggu asesmen lanjutan. Jika dipastikan tidak ada lagi korban selamat, barulah proses evakuasi jenazah dengan peralatan berat dilakukan,” jelas Abdul Muhari.
Hingga Selasa malam, data sementara mencatat tiga korban meninggal dunia, satu korban dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto, 26 santri masih dirawat, dan 70 orang lainnya diperbolehkan pulang.
Tim SAR kini terus berkoordinasi dengan ahli konstruksi agar pembersihan puing tidak menimbulkan runtuhan susulan dan mempercepat proses evakuasi.
Editor : Sondang