Jakarta, GoBanten.com - Kejaksaan Agung RI menerima kedatangan delegasi Supreme People’s Procuratorate dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Ini merupakan kunjungan balasan yang menjadi bagian dari penguatan hubungan forum China-ASEAN Prosecutors-General Conference.
Delegasi RRT dipimpin oleh Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Guangxi Zhuang dan lima pejabat lainnya, disambut hangat oleh Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri Kejaksaan Agung, B. Maria Erna Elastiyani.
Baca juga: Kejaksaan Agung Sita Sejumlah Mobil Mewah dari Kasus Suap Vonis Lepas Kasus Minak Goreng
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar mengatakan, kunjungan ini bukan sekadar seremoni, tapi jadi momen penting untuk memperkuat kerja sama hukum antar kedua negara.
"Pertemuan ini jadi ruang yang baik untuk mempererat komunikasi serta memperkuat hubungan kelembagaan antara dua institusi hukum tersebut," ujar Harli dalam keterangan resminya, Minggu (13/4).
Selain bertemu para pejabat tinggi Kejaksaan RI, seperti Jaksa Agung Muda Intelijen Reda Manthovani dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara R. Narendra Jatna, rombongan juga ikut dalam jamuan makan siang sambil berdiskusi santai.
Baca juga: Ahli Pidana Curigai Rekayasa Hukum di Kasus Zarof Ricar
Kunjungan berlanjut ke Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan di Ragunan, Jakarta.
Pada kunjungan itu, Delegasi China disambut oleh Sekretaris Badiklat, Ade Sutiawarman, lalu diajak berkeliling melihat fasilitas pelatihan dan museum Kejaksaan. Mereka juga mengikuti sesi diskusi seputar pertukaran praktik terbaik dalam pengembangan SDM.
Perlu diketahui, ini bukan kali pertama Kejaksaan RI dan RRT bekerja sama. Sebelumnya, sejumlah jaksa Indonesia juga pernah mengikuti pelatihan di China-ASEAN Prosecutors Exchange and Training Base yang berlokasi di Nanning, Provinsi Guangxi.
Baca juga: JAM PIDMIL Canangkan Zona Integritas WBK WBBM
“Melalui kunjungan ini, kami menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kerja sama internasional, khususnya di bidang hukum dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia kejaksaan,” kata Harli.
Adanya kolaborasi seperti ini, harapannya kerja sama antara Indonesia dan China di bidang penegakan hukum bisa semakin erat dan saling menguntungkan di masa depan.(*)
Editor : Roby