Jakarta, Gobanten.com - Setara Institute mengecam keras aksi penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Senin (17/3).
Ketua Dewan Nasional Setara Institute, Hendardi, menegaskan bahwa ketegangan antara kedua institusi ini bukanlah hal baru.
"Fenomena ini hanyalah puncak gunung es," ujarnya dalam keterangan resmi.
Berdasarkan catatan Setara, sejak 2014 hingga 2024, setidaknya terjadi 37 konflik terbuka antara TNI dan Polri. Bahkan, di awal tahun ini saja, sudah dua kali kekerasan serupa mencuat ke publik.
Setara Institute menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas bagi pelaku penembakan. Karena perbuatan mereka bukan bagian dari tugas kemiliteran, Hendardi mendesak agar kasus ini diproses melalui jalur hukum pidana umum, sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi anggota TNI yang melakukan tindak pidana umum.
Dalam perkembangan terbaru, dua anggota TNI yang diduga sebagai pelaku, yakni Peltu L dan Kopka B, telah berhasil diamankan. Tragedi ini menjadi bukti bahwa konflik laten antara TNI dan Polri masih menjadi masalah serius yang perlu segera diselesaikan.**
Editor : Roby