TANGERANG, GoBanten.com -Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk pertama kalinya menggelar Festival Pintu Air 10 sebagai bentuk pelestarian sejarah dan budaya lokal. Pembukaan festival berlangsung di Taman Eco Park, Kamis (6/11/25), dipimpin oleh Wali Kota Tangerang Sachrudin bersama Wakil Wali Kota Maryono dan jajaran Forkopimda.
Dalam sambutannya, Sachrudin menegaskan bahwa festival ini tidak hanya menjadi kegiatan hiburan, tetapi juga sarana mengingat kembali nilai historis Pintu Air 10 yang berkaitan erat dengan Sungai Cisadane. Menurutnya, bendungan tersebut memiliki peran penting sejak masa kolonial sebagai infrastruktur irigasi serta kini menjadi simbol tata kelola air di kota tersebut.
“Melalui kegiatan ini, kita sekaligus mendorong partisipasi komunitas seni, budayawan, hingga pelaku UMKM lokal. Harapannya mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan memperkuat kebersamaan,” ujar Sachrudin.
Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menjelaskan bahwa festival digelar selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 November 2025. Rangkaian acara meliputi lomba seni budaya seperti marawis, silat tradisi, tari kreasi hingga olah vokal grup. Selain itu, panggung pertunjukan menampilkan barongsai, live performance, serta bazar UMKM dan sembako murah.
Boyke menambahkan bahwa festival ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat mengenai sejarah Bendungan Pintu Air 10 yang masih berfungsi mengatur aliran Sungai Cisadane.
“Festival ini kami siapkan sebagai ruang ekspresi sekaligus pengingat identitas kota. Kami mengajak warga datang, menonton pertunjukan, dan mendukung pelaku seni serta UMKM lokal,” ujarnya.
Festival Pintu Air 10 diharapkan dapat menjadi agenda berkelanjutan sebagai bagian dari promosi budaya dan pembangunan kota berbasis sejarah.
Jurnalis: Tri Handiyatno
Editor : Sondang