Banten, GoBanten.com - Gubernur Banten, Andra Soni, kembali menegaskan larangan bagi sekolah-sekolah di wilayahnya untuk mengadakan studi tour ke luar daerah. Meskipun sebelumnya sudah mengeluarkan surat edaran resmi, Andra Soni mendapati bahwa beberapa sekolah masih berencana mengadakan kegiatan tersebut. Namun, hingga kini, rencana itu belum terlaksana berkat respons cepat dari pihaknya.
"Saya sudah peringatkan berkali-kali, secara resmi membuat surat edaran. Tapi saya masih mendengar ada beberapa sekolah yang mau mengadakan, tapi Alhamdulillah sampai sekarang tidak terlaksana karena saya terus merespon. Saya ingatkan lagi, karena Gubernur telah berucap, tidak boleh keluar Banten,” kata Andra.
Gubernur menekankan bahwa alasan larangan ini adalah untuk meringankan beban orangtua siswa, terutama mereka yang tidak mampu membayar biaya perjalanan keluar daerah. “Maka, adil harus mulai dari pikiran,” tambahnya.
Andra Soni juga mengingatkan bahwa Banten memiliki banyak kekayaan alam dan tempat-tempat menarik yang dapat dijadikan destinasi studi yang tak kalah menarik dibandingkan daerah lain. "Ongkosnya tidak besar jika dilakukan di Banten," ujarnya.
Berbicara dari pengalaman pribadi, Andra mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami kesulitan untuk mengikuti studi tour karena keterbatasan biaya. "Saya, anak yang pernah mengalami mau ikut study tour, enggak bisa ikut karena orangtua enggak ada uang. Saya tidak larang study tour. Tapi saya larang study tour ke luar Banten,” tuturnya.
Banten pun memiliki sejumlah situs sejarah, seperti Banten Lama dan Caringin, yang dapat dimanfaatkan untuk menggali kekayaan sejarah Islam di daerah tersebut. "Banten memiliki kekayaan sejarah Islam yang sangat luar biasa," ujar Andra.
Selain itu, Banten juga terkenal dengan kekuatan industrinya, termasuk kawasan industri baja terbesar di Indonesia dan Asia, yang berlokasi di Cilegon. "Industri baja pertama di Indonesia dan terbesar di Indonesia bahkan Asia itu ada di Banten, di Cilegon,” tambah Andra.
Tidak hanya itu, Banten juga memiliki pelabuhan-pelabuhan besar seperti Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Krakatau Steel, yang dapat dijadikan lokasi edukasi tentang transportasi laut. "Di Banten ada Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Krakatau Steel," rinci Andra.
Banten juga kaya akan potensi energi, dengan beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di berbagai lokasi, seperti di Lontar dan Labuan. “Kita punya PLTU satu sampai sepuluh. Ada di Lontar, ada di Labuan,” ujarnya.
Bahkan, bagi yang tertarik mempelajari pengelolaan sampah, Andra menegaskan bahwa Banten juga memiliki banyak lokasi yang bisa dijadikan bahan belajar tentang sampah. “Banyak sampah di Banten, gak perlu pergi keluar,” tutupnya. (*)
Editor : Roby