Banten, GoBanten.com - Barisan Rakyat untuk Transparansi (Brantas) Banten mengkritisi penggunaan anggaran oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten untuk tahun 2025. Mereka menyoroti pengadaan sewa hotel dan perangkat interactive display yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Berdasarkan informasi dari laman Sirup LKPP, anggaran sewa hotel tercatat lebih dari Rp1,5 miliar, sementara untuk pengadaan interactive display mencapai Rp6,5 miliar. Brantas menilai alokasi dana sebesar itu tidak digunakan secara tepat dan terkesan boros.
Yana Suryana, salah satu aktivis Brantas Banten, menduga ada pemborosan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Padahal, baik pemerintah pusat maupun daerah telah mengimbau agar instansi melakukan efisiensi anggaran.
"Ini kegiatan seperti hanya formalitas semata, sekadar menghabiskan anggaran. Kami melihat beberapa kegiatan tidak membawa dampak berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan," ungkap Yana Suryana saat dilansir dari laman inewsbanten. Jumat (11/4).
Yana juga meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten segera melakukan evaluasi menyeluruh atas penggunaan anggaran, agar ke depan lebih efektif dan tepat sasaran.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Nana Supiana, menyatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kami akan segera mengevaluasi," ujarnya singkat.(*)
Editor : Roby